UNIVERSITAS RIAU
Mengapa ku tak melihat,
Apa yang aku pikirkan,
Semuanya sudah terbuka,
Semuanya dapat terbaca dimataku,
Mengapa ku tak peduli,
Isyarat yang pernah dikirimkan,
Lewat sejuta puisi, dengan selaksa bunga,
Tapi,
Aku tetap diam membeku,
Ku tepiskan mimpi-mimpiku,
Kuhunus pedang cinta hingga berdarah,
Kupekikkan asmara dalam dada,
Namun hanya dengan diam,
Hem,
Semula ku memang tetap diam,
Kemudian ku mulai tersenyum,
Kuberjanji,
Akan kupetik bintang kejora,
Untuk kusematkan,
Didadaku,
Dijantungku,
Mengapa,
Mengapa hanya namanya kini,
Terpatri dalam jiwaku,
Haruskah aku menyerah,
Sebelum aku coba semuanya,
Namun aku tetap diam membeku bukan tanpa kata,
Ku tepiskan mimpi-mimpiku yang lalu,
Kuhunus pedang cinta tapi kali ini tak berdarah,
Kupekikkan asmara namun tak lagi hanya di dalam dada,
Karena ku telah berjanji,
Akan Kubawa Bintang Kejora,
Untukmu….